Rangkuman Karakteristik Pebelajar
BAB I
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN
INDIVIDU
A.
Individu dan Karakteristiknya
1. Pengertian Individu
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun lalu, manusia telah menjadi salah
satu objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia
maupun objek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan
dengan berbagai kondisinya. Berbagai pandangan itu membuktikan bahwa, manusia
adalah makhluk yang kompleks.
Ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia
yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi :
a.
Individu dan sosial
b.
Jasmani dan rohani
c.
Dunia dan akhirat
Uraian
tentang manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik, haruslah menempatkan
manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, akan lebih ditekankan hakiki manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan
makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan
dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di akhirat.
Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat
merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa
perubahan-perubahan yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikapnya.
Sejak
lahir, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan
psikofisis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang harus
mendapat perhatian secara seksama. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya,
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Apabila dicermati maka
kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
kebutuhan utama atau primer dan kebutuhan kedua atau sekunder. Dengan kata
lain, pertumbuhan fisik senantiasa diikuti perkembangan aspek kejiwaan atau
psikisnya.
2. Karakteristik Individu
Setiap
individu memiliki cirri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor
biologis maupun faktor sosial
psikologis.
Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya di tingkat taman
kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin
tertunda sampai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa memperdulikan berapa umur
seorang anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke
sekolah akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya
mempunyai pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa
perkembangan hidupnya kelak. Natur dan nurture
merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada
setiap tingkat perkembangannya.
B.
Perbedaan Individu
Dari bahasan bermacam-macam aspek perkembangan individu, dikenal ada
dua fakta yang menonjol, yaitu :
a.
Semua dari manusia mempunyai
unsur-unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya
b.
Di dalam pola yang bersifat
umum dari apa yang membentuk dari warisan manusia secara biologis dan sosial,
tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Setiap orang, apakah ia seorang anak atau dewasa, dan apakah ia
berada dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu
menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perseorangan atau perseorangan.
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan perseorangan, berkaitan perbedaan individual dengan
perseorangan. “Perbedaan individual” menurut Landgren (1980:578) menyangkut
variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
A.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Remaja
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi
secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam
waktu tertentu. Hasil dari pertumbuhan antara lain antara lain berwujud
bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif pada anak, seperti panjang, berat, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin
sempurna tentang system jaringan syaraf dan perubahan-perubahan struktur
jasmani lainnya.
Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme. Organisme
merupakan sistem yang mekar secara kontinu, yang selalu “beroperasi” atau
berfungsi, juga bersifat dinamis dan tidak pernah statis secara komplit.
Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuh, mengakibatkan adanya
perbedaan dalam keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbulkan perbedaan dalam
fungsinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal,
yaitu :
1.
Faktor-faktor yang terjadi
sebelum lahir
2.
Faktor-faktor ketika lahir atau
saat dilahirkan
3.
Faktor-faktor yang dialami
sesudah lahir
4.
Faktor-faktor psikologis
Jadi,
istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran badan dan
fungsi-fungsi biologis. Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) sebagai berikut, “perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis,
bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap”.
B.
Remaja : Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangannya
Remaja
itu sulit didefinisikan secara mutlak. Oleh karena itu dicoba untuk memahami
remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain :
1.
Remaja menurut Hukum
Konsep tentang “remaja” bukanlah berasal
dari bidang hokum, melainkan berasal dari bidang-bidang ilmu sosial lainnya
seperti Antropologi, Sosiologi, Psikologi dan Paedagogi.
2.
Remaja ditinjau dari sudut
perkembangan fisik
Dalam ilmu
kedokteran dan ilmu lainnya yang terkait, remaja dikenal sebagai suatu tahap
perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin manusia mencapai
kematangannya.
3.
Batasan remaja menurut WHO
a. Individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia
mencapai kematangan seksual.
b. Individu mengalami perkembangan
psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih
mandiri.
4.
Remaja ditinjau dari faktor
sosial psikologis
Salah satu ciri-ciri
remaja disamping tanda-tanda seksualnya, adalah “perkembangan psikologis dan
pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa”. Puncak perkembangan jiwa
itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi “entropy” ke kondisi “negentropy”
(Sarlito, 1991:11).
5.
Definisi remaja untuk
masyarakat Indonesia
Menurut Sarlito
(1991), tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara
nasional. Masalahnya adalah karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,
adat, dan tingkatan sosial-ekonomi maupun pendidikan. Sebagai pedoman umum
untuk remaja Indonesia dapat digunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum
menikah.
C.
Jenis-Jenis Kebutuhan dan
Pemenuhannya
Ada empat macam kebutuhan
manusia yang bersifat hierarki, dari kebutuhan yang bertingkat rendah, yaitu :
1. Kebutuhan jasmaniah, termasuk keamanan dan pertahanan diri
2. Kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang
3. Kebutuhan untuk memiliki
4. Kebutuhan aktualisasi.
Menurut Lewis (1993) kegiatan remaja atau manusia itu didorong oleh
berbagai kebutuhan, yaitu :
1.
Kebutuhan jasmaniah
2.
Kebutuhan psikologis
3.
Kebutuhan ekonomi
4.
Kebutuhan sosial
5.
Kebutuhan politik
6.
Kebutuhan penghargaan, dan
7.
Kebutuhan aktualisasi diri.
Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan organik, kebutuhan emosional,
kebutuhan berprestasi dan kebutuhan untuk mempertahankan diri.
BAB 3
PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang
terjadi dan merupakan gejala pimer dalam pertumbuhan remaja.
Perubahan-perubahan ini meliputi : perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi
tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua
(sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito,
1991 : 51) urutan perubahan-perubahanfisik adalah sebagai berikut :
Pertumbuhan pada perempuan
1.
Pertumbuhan tulang-tulang
2.
Petumbuhan payudara
3.
Tumbuh bulu yang halus berwarna
gelap pada kemaluan
4.
Mencapai pertumbuhan ketinggian
pada badan
5.
Bulu kemaluan menjadi keriting
6.
Menstruasi atau haid
7.
Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pertumbuhan pada laki-laki
1.
Pertumbuhan tulang-tulang
2.
Testis (buah pelir) membesar
3.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus
4.
Awal perubahan suara
5.
Ejakulasi (keluarnya air mani)
6.
Bulu kemaluan menjadi keriting
7.
Pertumbuhan tinggi badan
8.
Tubuh kumis dan jenggot
9.
Tumbuh bulu ketiak
10.
Akhir perubahan suara
11.
Rambut pada wajah bertambah
tebal dan gelap
12.
Tumbuh bulu di dada
Penyebab perubahan
Penyebab perubahan pada masa
remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem
endokrin. Adapun perubahan fisik yang
terjadi pada masa remaja :
1.
Perubahan ukuran tubuh
2.
Perubahan proporsi tubuh
3.
Ciri kelamin utama
4.
Ciri kelamin kedua
Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi 2 hal, yaitu :
(i)
Percepatan pertumbuhan, dan
(ii) proses kematangan seksual.
1.
Percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak
faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal
maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.
a.
Bagi remaja laki-laki permulaan
percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun
b.
Bagi remaj perempuan,percepatan
pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata
10,5 tahun.
2.
Proses kematangan seksual
Ada 3 kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak
perempuan yaitu hal :
a.
Kriteria kematangan seksual
b.
Permulaan kematangan seksual
c.
Urutan gejala-gejala kematangan
a.
Kriteria kematangan seksual
Kriteria kematangan
seksual nampak lebih jelas pada awal perempuan daripada laki-laki. Menstruasi
pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masuh dibutuhkan
satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita dapat betul-betul
matang untuk reproduksi.
b.
Permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan
seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya daripada
anak laki-laki. Menarche merupakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi
sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahun,
jadi kira-kira satu tahun sesudah dilaluinya puncak pertumbuhan.
c.
Urutan gejala-gejala kematangan
seksual
3.
Keanekaragaman perubahan
proporsi tubuh
Walaupun tampak adanya keteraturan dan
sebelumnya dalam hal perubahan proporsi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri
memperlihatkan keanekaragaman.
Lelaki cendrung menuju bentuk tubuh mesomorf (kekar, berat,
segitiga) sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorf (menjadi gendut dan
kurus) akan memperlihatkan ciri endomorf (cendrung kurus dan bertulang
panjang).
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik anak, antara lain :
a.
Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga di sini
meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan,
seorang anak dapat lebihtinggi atau panjang daripada anak lainnya sehingga ia
lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang.
b.
Pengaruh Gizi
Anak-anak memperoleh
gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit cepat mencapai taraf
remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
c.
Gangguan emosional
Anak yang sering
mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang
berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukkan hormon
pertumbuhan di kelenjar pituitry. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal
remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d.
Jenis kelamin
Anak laki-laki
cendrung lebih tinggi dan berat badan daripada anak perempuan, kecuali pada
usia antara 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi
dan lebih berat daripada anak laki-laki.
e.
Status sosial ekonomi
Anak yang berasal
dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cendrung lebih kecil
daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi.
f.
Kesehatan
Anak-anak yang sehat
dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak
yang sering sakit.
g.
Pengaruh bentuk tubuh
Perubahan psikologis
muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik. Di antara
perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa
remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi),
mulai berfungsinya alat-alat repproduksi.
Perubahan fisik biasanya
bersamaan dengan perubahan tingkah laku dan sikap. Keadaan ini seringkali
menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berada di sekelilinginya
dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak
berbeda-beda, cara mereka pelampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya
sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang terlihat adalah mudah tersinggung, tidak
dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada kecendrungan menarik
diri dari keluarga atau teman yang lebih senang.
Komentar
Posting Komentar